
Dr. Nor Azlina Binti Awang
Spesialis: Kandungan
Subspesialis: Fertilitas
Biaya Konsultasi: Biaya Konsul: MYR 100 – 300
Profil Dokter
Dr. Nor Azlina Binti Awang adalah dokter kandungan dengan sub spesialis fertilitas yang praktek di Mahkota Medical Centre.
Beliau merupakan lulusan dokter dari Malaysia.
Praktek di: Mahkota Medical Centre
Alamat: 3, Jalan Merdeka, Melaka
Bahasa: Inggris dan Melayu
Jadwal Praktek
Senin | 09:00 - 13:00 & 14:00 - 17:30
Selasa | 09:00 - 13:00 & 14:00 - 17:30
Rabu | 09:00 - 13:00 & 14:00 - 17:30
Kamis | 09:00 - 13:00 & 14:00 - 17:30
Jumat | 09:00 - 13:00 & 14:00 - 17:30
Sabtu | 09:00 - 13:00
Catatan:
- Dokter tidak menemui pasien saat hari operasi atau sedang cuti.
- Untuk tanggal terdekat untuk buat janji, harap konfirmasi ke kami.
- Dokter tidak praktek pada saat hari libur (tanggal merah).
Tindakan Medis
- Personalised investigation of infertility
- Counselling of appropriate treatment
- Ovulation induction and monitoring
- Intra Uterine Insemination (IUI)
- In Vitro Fertilization (IVF)
- Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI)
- Embryo freezing / banking
- Sperm freezing / banking
Pendidikan
- 1993, Medical Doctor, MD (Malaysia)
- 2002, Master of Obstetrics and Gynaecology, MOG (Malaysia)
FAQ
Apakah saat ini pasien Indonesia bisa berobat ke Dr. Nor Azlina Binti Awang?
Update Jun 2025: semua pasien sudah bisa kembali berobat ke Dr. Nor Azlina Binti Awang.
Kapan jadwal praktek Dr. Nor Azlina Binti Awang?
Mahkota Medical Centre: Senin s.d. Jumat jam 09:00 - 13:00 & 14:00 - 17:30, Sabtu jam 09:00 - 13:00.
Penting: Dokter tidak menemui pasien saat hari operasi atau sedang cuti.
Kapan tanggal terdekat untuk buat janji?
Harap konfirmasi ke kami.
Berapa biaya konsultasi Dr. Nor Azlina Binti Awang?
Biaya untuk konsultasi awal antara 100 - 300 Ringgit (sekitar 350 - 1 juta Rupiah), tidak termasuk biaya pemeriksaan penunjang. Informasi mengenai perkiraan biaya operasi atau untuk tindakan lainnya, bisa ditanyakan.
Apakah Dr. Nor Azlina Binti Awang bisa bahasa Indonesia?
Ya, dokter cukup lancar berbahasa Indonesia (setidaknya bahasa Melayu) karena tiap hari menangani pasien asal Indonesia.