
Dr. Nadarajah Arumugam
Spesialis: Internis
Subspesialis: Endokrin
Biaya Konsultasi: Biaya Konsul: MYR 250 – 500
Profil Dokter
Dr. Nadarajah Arumugam adalah dokter internis dengan sub spesialis endokrin yang praktek di Pantai Hospital Kuala Lumpur.
Beliau merupakan lulusan dokter dari Singapore, Malaysia & Kuala Lumpur.
Praktek di: Pantai Hospital Kuala Lumpur
Alamat: 8, Jalan Bukit Pantai, Bangsar, KL, Kuala Lumpur
Bahasa: Inggris dan Melayu
Jadwal Praktek
Senin | 09:00 - 16:30
Selasa | 09:00 - 16:30
Rabu | 09:00 - 16:30
Kamis | 09:00 - 16:30
Jumat | 09:00 - 16:30
Sabtu | 09:00 - 13:00
Catatan:
- Dokter tidak menemui pasien saat hari operasi atau sedang cuti.
- Untuk tanggal terdekat untuk buat janji, harap konfirmasi ke kami.
- Dokter tidak praktek pada saat hari libur (tanggal merah).
Pendidikan
- 1962, University Of Singapore, MBBS(SIN) (Singapore)
- 1967, Royal College Of Physicians London, MRCP(EDIN) (United Kingdom)
- 1967, Royal College Of Physicians London, MRCP (LON) (United Kingdom)
- 1974, University Of Singapore, MD (SIN) (Singapore)
- 1974, FRCP (EDIN), Royal College Of Physicians Edingburgh, (United Kingdom)
- 1974, FRCP (LON), Royal College Of Physicians London (United Kingdom)
- 1989, Academy Of Medicine Malaysia, Am (MAL) (Kuala Lumpur)
FAQ
Apakah saat ini pasien Indonesia bisa berobat ke Dr. Nadarajah Arumugam?
Update Jun 2025: semua pasien sudah bisa kembali berobat ke Dr. Nadarajah Arumugam.
Kapan jadwal praktek Dr. Nadarajah Arumugam?
Pantai Hospital Kuala Lumpur: Senin s.d. Jumat jam 09:00 - 16:30, Sabtu jam 09:00 - 13:00.
Penting: Dokter tidak menemui pasien saat hari operasi atau sedang cuti.
Kapan tanggal terdekat untuk buat janji?
Harap konfirmasi ke kami.
Berapa biaya konsultasi Dr. Nadarajah Arumugam?
Biaya untuk konsultasi awal antara 100 - 300 Ringgit (sekitar 350 - 1 juta Rupiah), tidak termasuk biaya pemeriksaan penunjang. Informasi mengenai perkiraan biaya operasi atau untuk tindakan lainnya, bisa ditanyakan.
Apakah Dr. Nadarajah Arumugam bisa bahasa Indonesia?
Ya, dokter cukup lancar berbahasa Indonesia (setidaknya bahasa Melayu) karena tiap hari menangani pasien asal Indonesia.