
Dr. Lee Chun Tsu
Spesialis: Internis
Subspesialis: Hematologi
Biaya Konsultasi: SGD 200-450
Profil Dokter
Dr. Lee Chun Tsu adalah dokter internis dengan sub spesialis hematologi yang praktek di Gleneagles Hospital dan Mount Elizabeth Novena Hospital.
Beliau merupakan lulusan dokter dari Malaysia, Singapura & Inggris.
Praktek di: Gleneagles Hospital dan Mount Elizabeth Novena Hospital
Alamat: Napier Road, Singapura
38 Irrawaddy Road, Singapura
Bahasa: Inggris, Melayu dan Mandarin
Jadwal Praktek
Gleneagles Hospital
Untuk appointment dengan Dr. Lee Chun Tsu di RS Gleneagles Hospital, harap konfirmasi ke kami.
Mount Elizabeth Novena Hospital
Untuk appointment dengan Dr. Lee Chun Tsu di RS Mount Elizabeth Novena Hospital, harap konfirmasi ke kami.
Catatan:
- Dokter tidak menemui pasien saat hari operasi atau sedang cuti.
- Untuk tanggal terdekat untuk buat janji, harap konfirmasi ke kami.
- Dokter tidak praktek pada saat hari libur (tanggal merah).
Pendidikan
- MBBS, University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia
- Master of Medicine, National University of Singapore
- Fellow of the Royal College of Pathologists, UK
- Fellow of the Royal College of Physicians (Edinburgh), UK
- Fellow of the Royal College of Physicians (Glasgow), UK
- Fellow of the Academy of Medicine, Singapore.
FAQ
Apakah saat ini pasien Indonesia bisa berobat ke Dr. Lee Chun Tsu?
Update Jun 2025: semua pasien sudah bisa kembali berobat ke Dr. Lee Chun Tsu.
Kapan jadwal praktek Dr. Lee Chun Tsu?
Gleneagles Hospital (dengan perjanjian); Mount Elizabeth Novena Hospital (dengan perjanjian).
Penting: Dokter tidak menemui pasien saat hari operasi atau sedang cuti.
Kapan tanggal terdekat untuk buat janji?
Harap konfirmasi ke kami.
Berapa biaya konsultasi Dr. Lee Chun Tsu?
Biaya untuk konsultasi awal antara 100 - 300 SGD (sekitar 1 - 3 juta Rupiah), tidak termasuk biaya pemeriksaan penunjang. Informasi mengenai perkiraan biaya operasi atau untuk tindakan lainnya, bisa ditanyakan ke kami.
Apakah Dr. Lee Chun Tsu bisa bahasa Indonesia?
Ya, dokter cukup lancar berbahasa Indonesia (setidaknya bahasa Melayu) karena tiap hari menangani pasien asal Indonesia.